Apalah sepotong roti bagi kita? Paling hanya mengganjal lapar sesaat Namun sepotong roti itu sangat berharga bagi saudara-saudara kita di Suriah. Karena roti bagi mereka adalah penyambung nyawa.
Kehidupan di pengungsian sangat susah. Tidur di tenda-tenda tipis dari terpal atau karung goni. Tanpa kasur yang empuk dan selimut yang tebal. Tanpa memiliki pekerjaan dan uang. Dan tidak tahu kapan kehidupan ini akan akan terus dijalani.
Dokter Firas Hamdo, seorang dokter anak dan spesialis gizi, beliau selama berbulan-bulan menyaksikan peningkatan kasus malnutrisi di rumah sakit anak-anak tempat dia bekerja di Taftanaz, di provinsi Idlib.
Di antara kasus-kasus itu adalah bayi berusia delapan bulan. Keluarga anak ini melarikan diri dari pemboman di Idlib sebulan sebelum dia lahir. Dokter Firas Hamdo menggunakan pita pengukur untuk mencatat lingkar lengan atasnya, sebuah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko kekurangan gizi.
Pada 10 sentimeter lengan gadis itu berada di zona merah berkode warna pita itu. Dia diberi dosis F-75, susu bubuk yang merupakan salah satu fase pertama pengobatan bagi mereka yang didiagnosis dengan malnutrisi akut parah. Bentuk malnutrisi yang paling serius dan terlihat pada anak di bawah usia lima tahun. Kondisinya merupakan salah satu tanda memburuknya akses pangan di Idlib, kata Dokter Firas. (Dikutip dari The New Humanitarian)
Berbagai problem kemanusiaan dihadapi oleh jutaan warganya. Menurut data PBB, 9 dari orang warga Suriah menderita kemiskinan. Ekonomi yang anjlok, inflansi yang menggila, dan hancurnya bidang pertanian menjadikan warga Suriah terutama para pengungsi di ambang kelaparan. Beberapa berita memilukan sempat terekam antara lain anak-anak yang makan dedaunan, warga yang mengais makanan sisa di tempat sampah, bahkan ada yang sampai memakan kucing!
Saat ini kami menjalankan proyek bantuan pangan untuk mengatasi wabah kelaparan yang mengancam para pengungsi Suriah. Sudah 4 tahun terakhir ini kami mengoperasikan pabrik roti yang mencukupi kebutuhan para pengungsi yang berada di wilayah Kharbatul Jouz pinggiran Idlib.
Saat ini sudah ada 2 pabrik roti yang kami operasikan melayani warga. Kapasitas produksi 2 pabrik roti ini antara 8 hingga 11 ton tepung terigu perhari. Dengan kapasitas sebesar ini bisa memenuhi kebutuhan pangan untuk kurang lebih 44.000 jiwa.
Mari berlomba-lomba mengganjal perut saudara-saudari kita yang terdzalimi di Suriah sana. Semoga Allah berkahi perjuangan ini dan menjadi amal jariyah kita semua.